Kesehatan Mental Remaja dan Pendidikan Seksual: Kunci untuk Meningkatkan Kesejahteraan dan Pengetahuan Remaja

Surabaya, 6 Desember 2024, Prodi S1 Pendidikan Tata Boga menggelar kuliah tamu IKK (Ilmu Kesejahteraan Keluarga) dengan Narasumber seorang Psikolog anak, penulis, dan ibu dari anak berkebutuhan khusus, yaitu Bony Dewayanti, S.Psi.
Di tengah era digital dan perubahan sosial yang cepat, kesehatan mental remaja menjadi perhatian utama. Remaja sering menghadapi berbagai tantangan, mulai dari tekanan sosial, perundungan, hingga masalah keluarga yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis mereka. Salah satu faktor yang sering diabaikan dalam pembicaraan tentang kesehatan mental remaja adalah pentingnya pendidikan seksual yang tepat dan holistik.
Pendidikan seksual yang komprehensif bukan hanya tentang pengetahuan fisik dan reproduksi, tetapi juga mencakup aspek psikologis dan emosional, termasuk bagaimana mengelola hubungan yang sehat, batasan pribadi, dan pengelolaan perasaan seksual. Dengan pendekatan yang lebih terbuka dan berbasis pada pemahaman yang benar, pendidikan seksual dapat mengurangi kecemasan dan kebingungan yang sering dirasakan oleh remaja mengenai identitas seksual mereka dan hubungan interpersonal.
Menurut narasumber, ketidakpastian mengenai tubuh, identitas seksual, dan dinamika hubungan sering kali menjadi pemicu masalah kesehatan mental di kalangan remaja. Tanpa pendidikan yang memadai, banyak remaja yang merasa kesulitan untuk mengatasi perubahan fisik dan emosional yang mereka alami, bahkan cenderung terjebak dalam perilaku berisiko seperti hubungan seksual yang tidak aman atau penggunaan obat terlarang.
Pendidikan seksual yang berbasis pada informasi yang benar, terbuka, dan non-judgmental, di sisi lain, dapat memberi remaja alat untuk membuat keputusan yang lebih baik mengenai tubuh mereka, hubungan mereka, dan kesehatan mental mereka. Selain itu, dengan mengajarkan pentingnya komunikasi yang sehat dalam hubungan, remaja dapat merasa lebih dihargai dan dihormati, yang pada gilirannya dapat memperkuat kesehatan mental mereka.
Dukungan emosional dan psikologis dari orang tua, pendidik, dan tenaga kesehatan juga sangat penting dalam mendukung remaja yang sedang menghadapi masalah kesehatan mental atau kesulitan dalam memahami identitas seksual mereka. Konseling dan layanan kesehatan mental yang mudah diakses dapat membantu remaja mengatasi masalah tersebut dengan cara yang lebih sehat.
Secara keseluruhan, integrasi pendidikan seksual yang holistik dengan perhatian terhadap kesehatan mental dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lebih aman bagi remaja. Dengan dukungan yang tepat, remaja dapat tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri, lebih memahami diri mereka, dan lebih siap menghadapi tantangan kehidupan.